More Categories

Minggu, 07 Agustus 2022

Mutiara Hitam Tenggelam

- Tidak ada komentar

 Dahaga penyuka sepakbola Indonesia yang haus dapat konsumsi selingan pada akhirnya tercukupi pada 27 Agustus 2021. Sehabis sempat berhenti karena Agen slot terpercaya endemi COVID-19, Liga 1 kembali berguling. Stadion Penting Gedung olahraga Bung Karno jadi saksi bisu dibukanya laga di antara Bali United dengan Persik Kediri.

Percakapan di antara juara bertahan Liga 1 dan juara Liga 2 itu menganalisis kembali berputar-putarnya roda laga. Pertandingan-pertandingan awal mula sudah terwujud. Dari beberapa hasil laga, bisa dipandang beberapa club yang sukses dalam membuat suatu club dan mencapai point penuh. Adapula club masih yang terperosok dan tiada henti mengalami kekalahan. Sampai minggu laga ke sembilan, ada tiga club yang belum memberikan peforma terbaik dan mendiami zone kemerosotan: Barito Putera, Persipura Jayapura, dan Persiraja Banda Aceh.

Benar-benar panorama yang paling asing pastinya Togel hari ini memandang Persipura ada di dalam zone merah. Jadi club dengan gelar juara liga paling banyak pada suatu 1/2 dasawarsa paling akhir, terang keadaan mereka tidak sedang baik saja.



Angky menerangkan terhadap Pandit Football, kalau disaksikan dari kacamatanya jadi simpatisan, tidak tersedianya pribadi anutan atau senior dalam club sebagai salah di antara satu dari demikian pokok kasus terperosoknya Persipura sekarang. Keadaan dalam club Persipura mulai sejak sepeninggalan Boaz Solossa dan Yustinus Pae seperti kehilangan motivasi dan hasrat di saat main.


Pribadi Boaz telah jadi paras Persipura dari tahun ke tahun. Ke-2 nya merupakan soal yang tidak dapat terpisahkan. "Orang bercakap Persipura, nyata bercakap Boaz Solossa. Orang bercakap Boaz Solossa, nyata orang bercakap Persipura," papar Angky.


Dua pemain senior, Ricardo Salampessy dan Ian Louis Kabes, yang dikehendaki untuk melanjutkan tongkat estafet itu dirasa belum bisa mengangkut perform club untuk sekarang.



Club Mutiara Hitam menelan enam kekalahan, kedua kalinya seri, dan cuma bisa 1 kali menang (itu juga di saat berbicara Persiraja yang dengan status juru kunci sampai minggu ke sembilan Liga 1). Banyak simpatisan terasa peforma dari Persipura kian hari lagi alami pengurangan, manalagi sehabis tunduk dari Barito pada minggu ke sembilan.


Memandang keadaan itu, banyak simpatisan Persipura mengerjakan protes. Capo Angky, panggilan dekat dari Frangky yang disebut pentolan grup Blackpearl Curva Nord 1963 ceritakan terhadap Pandit Football terkait kesedihannya memandang keadaan Persipura yang tengah terperosok di Liga 1. Dia tidak ikhlas memandang club yang "telah jadi darah dagingnya" terjatuh di dasar klassemen.